1. Arti kedewasaan?
Kedewasaan itu
mau belajar tidak egois, bisa bertanggung jawab atas semua tindakan, berfikir
ke depan, bisa mengerti lingkungan, dan bisa mengerti mana situasi pada saat
main-main/serius.
Menurut kamus
webster, kedewasaan adalah suatu keadaan maju bergerak ke arah kesempurnaan.
Definisi ini tidak menyebutkan preporsisi “ke” melainkan “ke arah”. Ini berarti
kita takkan pernah sampai pada kesempurnaan, namun kita dapat bergerak maju ke
arah itu. Dengan demikian, kematangan bukan suatu keadaan yang statis, tapi
lebih merupakan suatu keadaan “menjadi” atau state of becoming.
Respon
seseorang bisa jadi adalah salah satu indicator mengukur kedewasaan. Misal,
setiap manusia pasti punya masalah yang berbeda-beda/mungkin sama. Dan setiap
manusia punya penyikapan yang berbeda-beda terhadap masalah yang menghampirinya. Ada yang
mengeluh, mengumpat, menerima, sabar, dan bermacam-macam respon. Semuanya
tergantung kepada yang memiliki masalah, ingin menyikapinya seperti apa.
Tanda-tanda Kedewasaan Pada Diri Seseorang
1. Dia
menerima dirinya sendiri
Mampu melihat,
menilai dirinya secara obyektif dan realistis. Dengan demikian ia bisa memilih
orang-orang yang mampu membantu mengkompensasi kelemahan dan kekurangannya. Ia
pun dapat menggunakan kelebihan dan bakatnya secara efektif, dan bebas dari
frustasi-frustasi yang biasa timbul karena keinginan untuk mencapai sesuatu
yang sesungguhnya tidak ada dalam dirinya. Orang yang dewasa mengenal dirinya
sendiri . Dr. Abraham Maslow berkata, “Orang yang dewasa ingin menjadi yang
terbaik sepanjang yang dapat diusahakannya. Dalam hal ini dia tidak merasa
mempunyai pesaing.
2. Dia
menghargai orang lain
Ia dikatakan
dewasa jika mampu menghargai perbedaan dan tidak mencoba membentuk orang lain
berdasarkan citra dirinya sendiri.
3. Dia
menerima tanggung jawab
Orang yang sudah
dewasa menerima tanggung jawab dan pembatasan-pembatasan situasi dimana ia
berbuat dan berada.
4. Dia
percaya pada diri sendiri
5. Dia
sabar
Seseorang yang
dewasa belajar untuk menerima kenyataan, bahwa untuk beberapa persoalan memang
tidak ada penyelesaian dan pemecahan yang mudah. Dia menghargai fakta-fakta dan
sabar dalam mengumpulkan informasi sebelum memberikan saran bagi suatu
pemecahan masalah. Bukan saja dia sabar, tetapi juga mengetahui bahwa ada lebih
dari satu rencana penyelesaian.
6. Dia
mempunyai rasa humor
Orang
berpendapat bahwa tertawa itu sehat. Tetapi orang yang dewasa tidak akan
menertawakan/merugikan/melukai perasaan orang lain. Dia juga tidak akan tertawa
jika humor itu membuat orang lain jadi tampak bodoh. Humor merupakan bagian
dari emosi yang sehat, yang memunculkan senyuman hangat dan pancaran yang
manis.
Sumber
Diadaptasi dari “The Effective Psychology for Manager” oleh Mortimer R. Feinberg,
Ph.D
(warmada.staff.ugm.ac.id/Life/kematangan.html)
Hal-hal yang sering kita temui
menuju kedewasaan :
1)
Umur tidak bisa dijadikan tolak ukur kedewasaan
seseorang (Maturity comes with experience not age)
Sebagai manusia kita terus tumbuh dan tumbuh, begitu
juga umur kita yang juga terus bertambah, dan seseorang yang dewasa memang
cenderung mempunyai umur yang telah matang. Tapi sebenarnya kedewasaan
seseorang itu tidak bisa dinilai dari seberapa matang umurnya. Kedewasaan
adalah suatu perkembangan pemikiran yang semakin membaik dan matang disaat
itulah kedewasaan yang sebenarnya telah kamu rasakan, dan itu tidak mengenal
umur yang kamu miliki.
2)
Menjadi dewasa bukanlah sesuatu yang instan
Proses menjadi dewasa bukanlah sesuatu yang bisa kita
lalui dengan cepat dan instan. Walaupun kata-kata dewasa itu simple, menjadi
dewasa sangat membutuhkan proses yang berat, banyak hal yang harus dilalui demi
menjadi dewasa. Menghadapi berbagai masalah dan konflik dalam diri kita sehingga
terlatih menjadi semakin dewasa.
3)
Mengetahui betapa sulitnya kehidupan
Saat kita mulai beranjak dewasa, kita baru akan
mengerti bahwa kehidupan yang telah kita jalani ini ternyata begitu keras.
Selama ini kehidupan kita selalu dilindungi oleh orang tua, namun saat kita
dewasa barulah kita memulai suatu kehidupan yang sebenarnya dengan diri kita
sendiri dan usaha sendiri.
4)
Mencari jati diri
Untuk menjalani kerasnya dunia kehidupan yang
sesungguhnya kita harus punya prinsip yang kita pegang teguh sebagai pedoman
kita. Dengan mengetahui siapa diri kita, maka kita bisa bertahan dari kerasnya kehidupan
sebenarnya yang akan kita lalui.
5)
Sadar bahwa kita bukan anak kecil lagi
Suatu ketika kita berfikir disaat umur kita yang
semakin bertambah, mengapa kita masih bersikap selayaknya anak remaja yang
belum berfikir secara matang dan belum memiliki pandangan yang jauh ke depan.
Sementara rekan-rekan yang seumuran dengan kita sudah jauh berkembang disaat
kita menyadari hal tersebut, maka secara spontan kita berfikir dan terus
berusaha untuk menjadi tumbuh dewasa.
6)
Cara kita menyelesaikan masalah hidup (Keep calm
and solve problems)
Seiring pemikiran yang terus berkembang, maka setiap
asalah yang kita temui, kita selesaikan dengan cara yan berbeda. Kita akhirnya
mencari solusi terbaik dan menimbang dari banyak sudut pandang serta berbagai
sisi dan dengan hasil yang baik di semua sisinncari solusi terbaik dan
menimbang dari banyak sudut pandang serta berbagai sisi dan dengan hasil yang
baik di semua sisinya.
Menjadi dewasa itu tidaklah mudah, banyak sekali berbagai
rintangan yang harus dihadapi. Janganlah mengeluh dalam menghadapinya, apalagi
sampai berputus asa. Lakukanlah yang terbaik untuk dirimu serta hidupmu.
Lupakan saja seua kegundahan di hati. Sikapilah semua beban dengan positif.
7)
Menyadari apa itu cinta yang sebenarnya
Menemukan seseorang yang menarik, dan akhirnya jatuh
cinta adalah salah satu bagian menuju kedewasaan. Kita tidak hanya menjalin
hubungan karena sesuatu yang menyenangkan. Cara kita mencintai pasangan kita
juga berubah seiring bertambahnya pemikiran yang matang sesuai kedewasaan kita.
Kita tidak hanya lagi memikirkan keegoisan kita saja, cobalah mengakui
kesalahan dan cobalah lebih berbesar hati memaafkan kesalahan. Kita juga akan
menerima kekurangan-kekurangan pasangan kita, karena kita semakin tahu bahwa
tidak ada manusia yang sempurna, dan kesempurnaan itu bisa diciptakan dengan
saling melengkapi, dan pada akhirnya cinta yang sejati itu akan bertahan sampai
selamanya dengan didasari pemikiran yang dewasa dari setiap pelakunya.
8)
Menentukan pilihan yang benar
Tahap akhir dari proses pendewasaan diri adalah kita telah
bisa menentukan hal yang benar dan salah, kita tidak lagi dengan mudah bisa
dipengaruhi berbagai hal yang salah karena hanya terpikir dan melihat dari satu
sudut pandang saja, tidak berfikir jauh ke depan. Kita dapat menentukannya
dengan tetap menjadi diri kita sendiri dan berpegang teguh pada prinsip yang
kita pegang dalam menjalani kehidupan. Semakin dewasa, maka kita bisa membawa
diri menjadi personal yang baik dan menjadi seseorang yang benar-benar dewasa
karena pemikirannya, bukan karena umur yang terus bertambah.
`
Kesimpulan
Untuk
yang masih belum dewasa belajarlah dewasa, karena sifat kekanak-kanakan, egois,
dan tidak pernah menerima nasehat dari orang lain itu sangat merugikan diri
sendiri bahkan orang lain. Proses pendewasaan menjadikan diri kita lebih tegar
dan kuat dalam menghadapi masalah. Mulailah dari hal yang terkecil untuk jadi
pribadi yang dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar